geografi
adalah sebuah bidang pelajaran yang sudah lama. geografi berawal dari negeri
yunani. orang yunani menulis tentang keadaan alam sekitarnya. mereka mencatat
semua benda yang berada dibumi ini. kata geografi berasal dari bahasa yunani.
yang berarti “uraian keadaan bumi.” Geografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan
atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
Kata geografi berasal dari Bahasa
Yunani yaitu gĂȘo ("Bumi")
dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
Geografi
juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal
adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad
kedua).
Geografi
lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta.
Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga
mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan
"lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang
disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari
perbedaan yang terjadi itu.
Hubungan
Timbal Balik bumi Dan Manusia
Manusia
dan Lingkungan
Definisi geografi jumlahnya banyak.
Salah satu yang sederhana : geografi adalah hubungan timbal balik antara bumi
dan manusia. Bumi dan manusia disitu dapat di tafsirkan sebagai alam dan
manusia, atau lingkungan alam dan penduduk. Manusia disitu bukanlah manusia
sebagai individu melainkan sebagai kelompok, karena adaptasinya terhadap
lingkungan alamnya dilaksanakan secara kreatif. Misalnya sebagai penghuni desa,
penduduk wilayah, sebagai bangsa.
Determinasi
Alam
Di dalam geografi. Khususnya pada
abad yang lalu. Cukup Kuat alirannya determinisme alam yang fahamnya berbunyi :
alam itu menentukan segalanya pada manusia. Manusia merupakan obyek yang
plastis saja dari kemutlakan alam. Aliran tersebut dipelopori FREDRICH RATZEL
dengan antropogeografisnya yang meremehkan budaya manusia atau kemauan bebas
manusia. Karena yang di gunakan hanya kekuasaan alam.
Juga ARISTOTELES menganut faham
determinisme alam menurut zamannya. Bangsa-bangsa di benua. Eropa yang mendiami
wilayah-wilayah berhawa dingin. Cukup bersemangat akan tetapi intelegensinya
kurang demikian pula mereka kurang terampil. Akan tetapi semangat mereka lemah
sehingga mudah di jajah oleh bangsa lain.
Enviromentalisme
(Abad 16-19)
Mengatakan bahwa ada pengaruh dari
lingkungan atas kehidupan manusia juga di ikuti oleh filsuf-politikus JEAN BOD
di Prancis (1530-1596). Menurut adanya tiga zone iklim di Eropa, dari utara
selatan zone dingin, zone sejuk, zone hangat, masing-masing menciptakan ciri-ciri
penduduk sbb:
Di utara badan manusia kuat tetapi
mentalnya kurang kuat dalam dunia politik ada kecendrungan menyukai demokrasi.
Di selatan, penduduknya malas bekerja meskipun mereka cukup intelegan tetapu
dalam suasana despotisme. Di Eropa bagian tengah terdapat campuran antara
ciri-ciri intelegan dan sifat rajin bekerja, meraka menyukai pemerintahan
kerajaan yang murni.
Dalam abad ke-19 di Eropa berkuasa
aliran Evolusionisme dari CHARLES DARWIN yang juga membicarakan perkembangan
manusia secara individu, ini adalah akibat dari adaptasinya terhadap lingkungan
alam.
Possibilisme
Pemberian sebutan
possibilisme itu sendiri sebenarnya tak oleh VIDAL, melainkan oleh pengikutnya
kemudian FEBVRE yang menulis buku berjudul GEOGRAPHYCAL ATRODUCTION TO HISTORY
Faham tersebut terns berkembang mengikuti tulisan-tulisan VIDAL dan BRUNHES di
Prancis. Kemudian ISAILAH BOWMAN dan CARL SAUER di Amerika Serikat.
Alam
dan Akal Budi Manusia
Perlu diketahui bahwa
dikalangan para geograf sendiri ada perbedaan faham sekitar hakekat yang pasti
dari relasi tadi. GEORGE F. CARTER
pengikut cultural geography di Amerika Serikat menulis dalam bukunya yang
berjudul MAN AN THE LAND. Lingkungan
alam hanya sekedar suatu tahap saja dari permainan manusia dengan alam adanya
dalam segala zaman lingkungan tersebut tak mampu mendorong semangat ataupun
mengurangi semangat manusia. Lingkungan itu hanya sekedar ada.
Sebaliknya Prof BROEK berpendapat
sebaliknya setiap masyarakat manusia itu menangkap dan meninterprestasikan
lingkungan lamnya melalui prisma dari corak kehidupannya, yakni budayanya.
Hanya didalam kerangka perceptual ini lingkungan alam mampu mempengaruhi
manusia.
Aspek
dalam Geografi
Aspek manusiawi pada geografi secara
khusus dibuktikan pada caranya mengkomunikasikan dirinya dengan kaum awam
termasuk persekolahan, sebaliknya para geograf yang lebih merasa social
scienentist, mereka itu terlalu banyak berteori dan hanya berkomunikasi dengan
rekan-rekan mereka sendiri. Mungkin obyek studi mereka menarik dan penting
tetapi tak dipahami manfaatnya oleh kaum awam. Kaum awam sebenarnya mendambakan
suatu geografi yang tak sekedar dapat menyajikan rumus-rumus yang dapat secara
matematis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar