IT'S MY LIFE
Dunia Baru: Proses Sosial

Sabtu, 07 Maret 2015

Proses Sosial

Interaksi sosial pada hakikatnya merupakan proses sosial. Tanpa interaksi sosial, proses sosial tidak akan terjadi. Interaksi sosial dan proses sosial selalu mewarnai kehidupan individu-individu dalam masyarakat.
Dalam pelaksanaannya interaksi sosial dapat bersifat positif maupun negatif. Proses sosial yang berjalan positif akan menghasilkan kerjasama dan integrasi sosial. Sebaliknya proses sosial yang bersifat negatif akan menghasilkan konflik dan disintegrasi sosial.
Menurut Gillin and Gillin, proses sosial ada dua bentuk, yaitu proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif.


Proses Sosial Asosiatif
Adalah proses sosial yang berjalan positif dan menghasilkan keteraturan dan integrasi sosial. Proses sosial yang asosiatif ini mendorong terbentuknya pranata, lembaga, atau organisasi sosial. Bentuk-bentuk proses sosial asosiatif diantaranya :
  • Kerjasama Sosial
Adalah usaha bersama antara dua individu atau dua kelompok  untuk mencapai tujuan. Kerjasama inilah yang mendorong terwujudnya keteraturan dan integrasi sosial. Dengan kerjasama, kegiatan masyarakat akan mudah dilaksanakan daripada dikerjakan sendiri-sendiri..
Bentuk-bentuk kerjasama sosial antara lain :
  1. Kerjasama Spontan, yaitu kerjasama secara tiba-tiba tanpa adanya suatu perintah atau tekanan dari pihak manapun. 
  2. Kerjasama Langsung, yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya perintah dari atasan. 
  3. Kerjasama kontrak, yaitu kerjasama atas dasar suatu kontrak atau perjanjian tertentu. 
  4. Kerjasama tradisional, yaitu kerjasama sosial yang terbentuk karena bersifat tradisi atau adapt kebiasaan. Misalnya kerjasama dalam bentuk gotong royong, tolong menolong, atau solidaritas sosial.
  • Akomodasi Sosial
Adalah proses meredakan suatu pertentangan untuk mencapai keadaan yang stabil. Bentuk-bentuk akomodasi sosial :
  1. Pemaksaan, yaitu usaha meredakan pertentangan dengan pemaksaan. Pemaksaan ini biasanya dilakukan oleh pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah. 
  2. Kompromi, yaitu pengurangan tuntutan dari kedua pihak untuk mencapai suatu penyelesaian. Kompromi dapat tercapai karena  kedua belah pihak tidak mau melanjutkan pertikaiannya. 
  3. Arbitrasi, yaitu penyelesaian pertentangan atau konflik oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua pihak yang bertikai. 
  4. Mediasi, yaitu penggunaan pihak ketiga sebagai mediator yang tidak memihak dalam menyelesaikan suatu pertikaian. Pihak ketiga sebagai penasihat atau mediasi tidak turut mengambil keputusan. 
  5. Konsiliasi, yaitu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai penyelesaian masalah. 
  6. Toleransi, yaitu menghindarkan diri dari perselisihan atau bersikap saling menghargai untuk meredakan pertentangan. 
  7. Stalemate, yaitu usaha kedua pihak untuk menghentikan  sendiri pertikaian, karena masing-masing memiliki kekuatan seimbang. 
  8. Ajudikasi, yaitu upaya penyelesaian perkara melalui pengadilan. 
  9. Segresi, yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan cara masing-masing pihak saling menghindari konflik agar tidak berkelanjutan. 
  10. Eliminasi, yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan cara salah satu pihak bersedia mengalah, meminta maaf, atau mengundurkan diri dari persaingan. 
  11. Keputusan mayoritas, yaitu suatu keputusan yang diambil dengan mengumpulkan suara terbanyak. 
  12. Genjatan senjata, yaitu upaya penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu dalam mencapai penyelesaian melalui perundingan.
  • Asimilasi sosial
Adalah proses penyatuan dua pihak atau dua kelompok yang berbeda kebudayaan dan menghasilkan kelompok yang baru. Contoh terbentuknya kelompok masyarakat Indo pada jaman colonial Hindia-Belanda
  • Akulturasi Sosial
Adalah peleburan dua unsur kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan masing-masing. Contoh bersatunya kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan Hindu-Budha, yang tampak dari bentuk bangunan candi, arca, prasasti, dsb.

Proses Sosial Disosiatif
Adalah proses sosial yang mengarah pada perpecahan dan merenggangkan rasa solidaritas kelompok. Proses sosial disosiatif dapat mendorong terjadinya konflik dan disintegrasi sosial. Bentuk-bentuk disosiatif anatara lain :
  • Persaingan/kompetisi
Adalah proses sosial yang diwarnai oleh terjadinya pertentangan karena perbedaan pandangan dan kepentingan. Misal konflik antara penduduk asli dengan penduduk pendatang., konflik antara majikan, konflik antara atasan dan bawahan. Jenis-jenis konflik anatar lain ;


  • Konflik sosial

Adalah proses sosial yang diwarnai oleh terjadinya pertentangan karena perbedaan pandangan dan kepentingan. Misal konflik antara penduduk asli dengan penduduk pendatang., konflik antara majikan, konflik antara atasan dan bawahan. Jenis-jenis konflik anatar lain ;
  1. Konflik sosial antar individu, yaitu pertentangan yang terjadi antar perorangan. Contoh perselisihan suami istri, pertengkaran kakak adik, dsb 
  2. Konflik sosial antar kelompok yaitu pertentangan yang terjadi antara kelompok dengan kelompok.. Misal pertentangan antara kelompok siswa yang berbeda sekolah. 
  3. Konflik sosial antar ras, yaitu pertentangan yang terjadi antara dua ras yang berbeda.. Misal pertentangan antara ras kulit putih dengan ras kulit hitam di Amerika 
  4. Konflik status sosial yaitu pertentangan yang terjadi karena perbedaan kedudukan sosial. Misal pertentangan antara buruh dengan majikan. 
  5. Konflik antar budaya yaitu pertentangan yang terjadi akibat perbedaan kebudayaan. misal pertentangan antara nilai-nilai budaya Barat dengan nilai budaya Timur.



  • Kontroversi Sosial

Adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, tetapi tidak menimbulkan konflik sosial. Bentuk-bentuk kontroversi  sosial anatar lain :
  1. Kontroversi umum, misalnya menghasut, menghalang-halangi, memprotes, dsb 
  2. Kontroversi sederhana, misalnya memaki-maki di telepon, mencerca, atau memfitnah 
  3. Kontroversi intensif, misalnya menyebarkan desas desus atau mengecewakan orang lain. 
  4. Kontroversi rahasia, misalnya membocorkan rahasia orang lain, berkhianat, atau ingkar janji. 
  5. Kontroversi taktis, misalnya mengganngu atau menghalang halangi pihak lain atau kelompok lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar