Teori Bintang Kembar
Menurut Teori
Bintang Kembar, dahulu Matahari merupakan bintang kembar kemudian bintang
kembarannya meledak menjadi kepingan-kepingan. Karena pengaruh gaya gravitasi
bintang yang tidak meledak (Matahari), maka kepingan-kepingan itu bergerak
mengitari bintang tersebut dan menjadi planet-planet.
Teori Planetesimal
Teori
Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R
Moulton.Menurut teori ini, Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari
bintang-bintang yang banyak di langit. Suatu ketika bintang berpapasan dengan
Matahari dalam jarak yang dekat. Karena jarak yang dekat, tarikan
gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari (mirip lidah
raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut. Saat bintang menjauh, lidah raksasa
itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan
kecil atau planetesimal. Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam
orbit mengitari Matahari. Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal
besar menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.
Teori Kabut
Teori Kabut disebut
juga Teori Nebula. Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart dan Simon
de Laplace. Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir
bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai
menyusut. Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan
berlanjut dan terbentuk matahari di pusatcakram. Cakram berotasi lebih cepat
sehinggabagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan.Kemudian
bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi
mengitari matahari .
Teori Awan debu (Proto Planet)
Teori ini
dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan
oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950. Teori proto planet menyatakan
bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat
banyak. Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu
membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan
bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian
tepi). Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang
menimbulkan panas dan cahaya (Matahari). Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat
sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian
membeku menjadi planet dan satelit.
Teori Pasang Surut
Teori Pasang
Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon. Buffon menyatakan bahwa
tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan
dengan sebuah komet. Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian
diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys. Mereka
berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat
gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas
dan kemudian mengelilingi Matahari. Gas-gas panas tersebut kemudian berubah
menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan
keras menjadi planet-planet dan satelit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar